HP ProLiant MicroServer N54L

HP ProLiant MicroServer N54L

Perjalanan ini dimulai 2 bulan lalu dimana saya mendapatkan keringanan untuk membeli HP ProLiant Microserver N54L dengan sistem cicilan oleh bos Pandawa Computers. Untuk specnya bisa lihat di gambar dibawah ini:

Tapi sudah saya upgrade RAM-nya dari 2GB ke 8GB yang saya ambil dari PC jadul dengan motherboard Gigabyte GA-G41MT-S2 yang sudah lama tidak di ON-kan karena sepertinya terlalu boros pemakaian listriknya. Maklum, dirumah itu senangnya apa-apa ON 24/7, xixixi. Sedangkan kalau HP ProLiant MicroServer N54L ini kalau gak salah PSU-nya cuma sekitar 160w dan pemakaian dengan 4-5 HDD biasanya sekitar 45-60w.

Dan so pastinya OS yang saya pilih dan yang akan saya install adalah CentOS 7 dong tapi berujung sedih, sepertinya CentOS 7 tidak support atau entah kenapa, karena waktu itu server bolak balik di tekan tombol powernya sama Zachary, anak saya yang ke 4, hehehe. Walaupun saya sudah menambahkan perintah tambahan di /etc/default/grub/ seperti informasi yang saya dapatkan di HP Microserver N40L Wiki, sepertinya tidak berhasil. Setiap booting server selalu berada di recovery mode. Padahal waktu itu sudah setup samba dan di mount semua HDD yang ber-format NTFS dalam satu share. Disinilah ide pengen ngerubah juga sistem share yang ada dikantor, xixixi. Tapi masih harus belajar lagi mengenai share permission dengan akses user yang berbeda.

Baca juga:  Banyak Anak

OK, balik lagi ke HP ProLiant MicroServer N54L yang teryata tidak support dengan CentOS 7. Sebetulnya sih mungkin bisa diutak-atik lagi, mungkin ada yang terlewat. Tapi waktu itu bersamaan dengan laptop Dell Latitude E4300 yang digunakan oleh anak-anak untuk main games, ternyata LCDnya pecah dan pelakunya adalah tentu saja Zachary yang ternyata menutup laptop dengan sekuat tenaga dia, well… well… well… well. Akhirynya untuk menenangkan situasi, ya HP Microserver N54L ini terpaksa saya install Windows 7 agar anak-anak dan ibunya bisa bermain games lagi. Ternyata lumayan tapi sayang, buat FIFA 12 aja ndut-ndutan tapi ya memang kelasnya server kan yah, jadinya gak bisa juga berharap untuk diperkuat dengan VGA yang powerfull, tapi lumayan lah bisa tuk main game roads of rome 3, xixixi.

HP ProLiant MicroServer N54L ini juga saya gunakan untuk VirtualBox yang bisa dilihat proses di artikel sebelumnya yang membahas bagaimana agar VM VirtualBox bisa berjalan otomatis – headless – saat booting dan startup ke Windows 7 multiuser. Ya lumayan juga proses pencariannya, maklum, masih newbie kita, jadinya sampai berapa hari cari-cari caranya.

Waktu catatan ini dibuat cicilan sudah 2x, tinggal sekali lagi. Alhamdulillahdan semoga aja awet server HP ProLiant MicroServer N54L dan terima kasih juga buat bos Pandawa Computers yang selalu berbaik hati.

Jadi ceritanya ingin coba mengaplikasikan yang sudah dikerjakan dikantor menggunakan metode Install Windows ke Harddisk External atau USB Flashdisk. Tapi ternyata selalu gagal dan gagal, dari mulai menggunakan versi windows yang berbeda, enterprise dan professional. Mencoba menggunakan media flashdisk dan hdd laptop yang menggunakan konverter SATA to USB3, walaupun sebenarnya yang diinginkan adalah OS menggunakan hdd laptop yang nanti akan dicolok ke port USB yang ada di dalam casing, bukan yang diluar. HP ProLiant MicroServer N54L menyediakan di internal, 1 port USB2 dan 1 port SATA yang difungsikan untuk CD-ROM dimana saat ini difungsikan sebagai harddisk 3.5 untuk OS. Nah, terpikirkan biar menang banyak, nanti yang digunakan sebagai OS digunakan juga sebagai harddisk data.

Gagal demi kegagalan, sudah menggunakan software rufus dan wintousb tapi masih belum bisa juga. Akhirnya ya sudah nyerah aja deh, sekarang pakai metode OS di install dulu ke harddisk 3.5 kemudian copy or cloning ke harddisk laptop menggunakan software wintousb. Pas kutak-katik wintousb ngeliat dia ada menu ISO to USBPhsycal to USB dan CD-ROM to USB. Dan setelah dicoba, taraaaaaaaaaa, ternyata berhasil gaes, hehehe.

Oh, dan selain itu, sekalin ngoprek, HP ProLiant MicroServer N54L nya dipasang VGA NVIDIA juga. Carinya yang port VGA nya menggunakan kabel tambahan bukan yang langsung sudah di solder permanent. Nah, trus diakali dicopot bracketnya dan diganti menggunakan bracket low profile dan ternyata masangnya juga rada butuh trik, hehehe, tapi alhamdulillah bisa juga dan lengkaplah sekarang, server sudah pakai VGA Nvidia GT210 1GB, ya lumayanlah, hehehe, trus slot SATA nya difungsikan untuk harddisk. Tapi gaes, hati ini ternyata tetap dirundung duka, ternyata tidak bisa untuk menjalankan FIFA 14 HAHAHA. Sudah coba source cem macem dah installernya tapi ternyata masih gak bisa buka juga, sepertinya karena processornya yang gak support. mmmmm ya sutralah, kita coba pakai FIFA 12 yah, HAHAHA.

Baca juga:  CentOS 7 Tips and Trick

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.