Sebetulnya sudah mau cerita mengenai hal ini dari kemarin tapi baru sempat sekarang.
Jadi, hari ahad kemarin kondangan dan pada saat bersalaman dengan pengantinnya saya mengucapkan:
Selamat yah, semoga anaknya banyak.
Dan ternyata yang menurut saya ucapan itu menjadi sebuah do’a ternyata mereka menanggapinya lain. Seolah mendapat musibah mendengar ucapan itu, sampai-sampai mempelai wanitanya mengucapkan “Ya اللّٰهُ” tapi dengan nada seperti tidak ingin menerima, keberatan dengan ucapan saya itu.
Terus terang saya bingung. What’s wrong with people these days.
Kemudian pas acara photo bersama, saya berdiri disamping mempelai pria dan saya mengatakan:
Anaknya yang banyak yah, gue kan anaknya 5, semoga lo bisa lebih yah
Dan dia juga keberatan dengan mengatakan “mas” sambil mengerutkan dahinya.
Okay, I give up, and I will shut my mouth, I thought if I say to the groom, he will happy, instead, he rejects and won’t be accepted what I say to him.
This is the reason why we must know about our religion, Islam. Because in Islam encourages people to have many children, prophet Muhammad صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ says:
تَزَوَّجُوا الْوَدُوْدَ الْوَلُوْدَ فَإِنِّيْ مُكَاشِرٌ بِكُمُ الأُمَمَ
“Nikahilah perempuan yang pecinta (yakni yang mencintai suaminya) dan yang dapat mempunyai anak banyak, karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab (banyaknya) kamu di hadapan umat-umat (yang terdahulu)”
Shahih Riwayat Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Hibban dan Hakim dari jalan Ma’qil bin Yasar